28 Maret 2011
Bismillahirrahmaniirrahim..
Sudah dua tahun ini saya sebisa mungkin untuk mengelak datang ke acara pernikahan keluarga, namun hari minggu kemarin saya 'terpaksa' ke Bandung karena ada sepupu yang menikah, dan saya sedang ngga ada alasan bagus untuk mengelak datang. Menyambung belajar percaya diri sesuai dengan apa yang saya lakukan di hari Sabtu, maka baju yang saya pakai ke acara nikah adalah baju yang berwarna terang. Saya pakai baju warna hijau yang terang dipadukan dengan jilbab warna senada dan untuk kali ini saya mencoba berani menggunakan celana warna putih.. Jauh lebih PD dari sebelumnya tapi saya tetap meminta pendapat orang-orang rumah, sewaktu semua bilang oke saya baru merasa PD untuk menggunakannya.. :)
Bertepatan dengan hari ke-15 di Misi#21, begitu banyak hal yang sebenarnya tidak biasa saya lakukan dihari itu.. Namun yang benar-benar baru adalah saya memutuskan untuk berani menghadapi setiap pertanyaan orang yang sudah bisa saya tebak sebelumnya. Seperti yang mungkin dialami semua wanita yang seumur saya dan belum menikah.. Jujur saya emang paling males datang ke acara pernikahan karena harus berpakaian formal dan mengikuti acara yang alurnya hampir sama di tiap moment, ditambah lagi sekarang saya harus ngerasa BT dengan pertanyaan yang ngga ingin saya dengar tapi juga ngga bisa saya tolak.. "Kapan nyusul?" Entah basa-basi atau memang benar nanya, tapi saya selalu berharap mereka mengajukan pertanyaan yang jauh lebih bervariasi.. Saya berjanji untuk menjawab setiap pertanyaan dengan santun dan ngga akan BT sama setiap yang nanya, walaupun yang nanya adalah orang yang saya hindari sekalipun. Tanpa bermaksud membicarakan kejelekan orang tapi memang ada seseorang yang selama ini saya hindari untuk ketemu, karena saya terganggu dengan pertanyaan dan opini dia yang sepihak selama ini, karena ngga mungkin dilawan maka sudah dua tahun ini setiap ngeliat orang itu dari jauh selalu saya hindari, dan kali ini saya berjanji akan menghadapinya.
Ternyata semua orang takjub dengan kedatangan saya, dan dari bicaranya semua menganggap saya adalah orang yang paling jarang datang di acara keluarga. Bukan menghindar banget sebenarnya, tapi dua tahun kemarin hari Sabtu - Minggu memang terpakai untuk kuliah, jadi bukan alesan yang dibuat tapi memang ada dan cukup 'berkelas'..hehehe :p Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya pertanyaan 'konyol' itupun sudah ada sejak saya datang, apalagi sepupu saya yang menikah ini umurnya sangat jauh dibawah saya, mungkin berbeda sekitar sepuluh tahun..
Pagi-pagi saya dan keluarga sudah sampai di lokasi.. dan begitu memasuki ruangan sambutan yang saya dapatkan..
"Aduh neng kapan dong, kok udah kesusul lagi?" petanyaan pertama dari om saya..
"Kesusul..? emangnya balapan.." jawab saya sambil senyum dan saya buat sesantai mungkin..
"Emang mah bener-bener nunggu diundang ku eneng, sok geura atuh, nunggu apalagi?"
"Nunggu ada yang ngelamar dong mang, pacar aja belum punya..." saya memilih menjawab jujur tapi tetap berusaha terlihat riang...
basa-basi berlanjut.. dan kemudian..
"Eh teteh, geuningan datang.. kapan atuh giliran teteh?" petanyaan kedua dari sepupu saya.
"Iya nih, belum ada pasangan jadi ngga tahu kapan, kumaha Allah aja" jawab saya sambil senyum dan tenang, dan karena saya sudah berjanji ngga akan BT saya benar-benar bisa jawab dengan santai..
"Sok atuh teh geura dipilih, 'tong sibuk teuing.." jawab sepupu saya.
"Terbalik itu-mah, karena belum ada pilihan makanya cari kesibukan.." pembicaraan terputus karena diumumkan bahwa rombongan pengantin pria datang..
Ritual adat terima rombongan pengantin pria berlangsung, karena musik kencang jadi ngga ada yang ngobrol, dilanjut dengan akad nikah yang memang dibuat hening..
Akhirnya orang yang paling saya hindari pun datang... dia itu tante saya, tapi karena chemistry-nya ngga pernah kena saya ngga bisa dekat dengan dia.. dan dalam menjalankan Misi#21 kali ini saya menunggu dia.. dan mungkin ini sekali-kalinya saya akan menunggu dia... :p
"Eeeeeh geningan tumben milu ka diyeu.." kalimat pertama yang predictable.. saya salamin dan sesuai tradisi di keluarga yang muda harus mencium tangan yang tua..
"Teu aya kuliah?" kaget juga saya sama pertanyaan pertama yang dia ajukan..
"Sudah selesai bi, tinggal nunggu wisuda," jawab saya dan kali ini entah kenapa saya melunak
"euleh..euleh.. tos angges deui geningan, otak teh meni encer-encer pisan.." dia keliatan takjub beneran
"Alhamdulillah bi, tapi belum jadi profesor ko.." dan saya mulai berani bercanda dengan dia..
"Atuh neng geulis, tong jadi profesor heula nya, ngeke' lalaki bisi tambah sieun ngadeketan.." Ya Allah dia nanggepin serius kalau gw bakal jadi profesor.. (Aamiin-in aja deh ya..) dan yang ngga saya duga adalah pertanyaan "kapan nyusul?" atau pertanyaan sejenis ngga keluar dari mulut dia.. bahkan dia sempat bilang
"Sono pisan ka eneng teh, ayeuna mah ges sukses jeng sibuk nya'.." saya senyum dan agak ngga siap sama suasa yang ada "Alhamdulillah bi, belum sukses ko masih kuli keneh.." dan saya pun perlahan melepas 'kuda-kuda' yang sudah saya pasang sebelumnya.
Ada beberapa kemungkinan dengan perubahan pada tante saya itu, bosan dengan pertanyaan yang sudah sering dia tanyakan, ngga enak untuk nanyain lagi karena saya sudah cukup berumur, dia sudah menjadi lebih wise setelah dua tahun kita ngga ketemu, atau mungkin dia benar menganggap saya 'hebat' seperti ucapannya.. Saya berusaha untuk positif thinking dan menyadari mungkin tante saya ngga se-'nyebelin' yang saya duga selama ini, sedikit feeling guilty karena tadi sudah bersiap perang mulut.. Sewaktu berpamitan pulang, saya merasa perlu berbagi rejeki dengan tante saya itu (selama ini saya paling pelit sama dia..) jadi waktu salam saya selipkan uang untuknya (meskipun ngga banyak) sambil saya peluk saya berbisik "sekali-kali ya bi, ikut nikmatin hasil kerja neng, belum bisa ngasih banyak mudah-mudahan manfaat.." dan dia keliatan senang sekaligus kaget, tapi saya kasih kode jangan ribut soalnya saya ngga bawa uang banyak dan takut ngga enak sama tante-tante yang lain..
Entah kenapa dalam perjalanan pulang saya ngerasa plooong banget.. seperti hilang satu beban besar dan bisa saya katakan kalau Sabtu - Minggu kemarin adalah weekend yang menyenangkan.. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar