31 Maret 2011
Bismillahirrahmanirrahim..
Misi di hari ke-18 tidak saya rencanakan sebelumnya, tapi cukup asik meskipun terjadi spontan.. Kebetulan salah satu keponakan saya Icha datang ke rumah karena sedang libur sekolah. Waktu dia liat ikat rambut yang saya gunakan dia bilang "ih lucu ikat rambutnya, beli dimana?" ikat rambut itu adalah yang saya buat di hari ke-8 Misi#21 yang bisa dilihat di note "Dibuang Sayang" . Saya informasikan kalau saya buat sendiri, dia sempat ngga percaya (ngga nyangka kali ya, kalau tante-nya yang cantik ini juga kreatif.. :p), lalu saya tunjukan sisa kain yang masih tersimpan di tempat biasa dan spontan dia bilang "ajarin icha dong, icha mau buat juga.." Waduh, saya juga baru bisa.. hebat banget ya dalam selang waktu 10 hari udah bisa ngajarin "ilmu baru ke orang", namun karena waktu sudah cukup malam, saya janjikan untuk mengajarkan Icha di ke-esokan hari-nya. Sebelumnya saya minta Icha memilih motif yang dia mau dari bahan yang tersisa.
Karena saya harus bekerja maka saya minta Icha memulai "kursus singkatnya" di pagi hari dan kami pun sepakat akan memulainya setelah sholat subuh. Ternyata Icha sangat semangat untuk belajar membuat kuncir rambut seperti itu, pagi-pagi dia sudah bangunin saya untuk sholat subuh dan menagih janji yang kami buat tadi malam. Sewaktu saya sedang menyiapkan alat-alat, Ami (pengasuh Rafa keponakan saya) lewat dan melihat dan dia pun bertanya "Lagi apa ambu?" dan Icha spontan menjawab "Icha mau buat kuncir rambut mba.." dan tiba-tiba Ami langsung bilang "Ami mau dong diajarin juga" Waah saya langsung dapat dua murid di "kursus" pertama! "Ya ikut aja mba, paling sebentar ko," jawab saya senang..
Saya memang sangat suka mengajar sehingga saya pun semangat, dan 'kursus' dimulai dengan instruksi sederhana yang spontan, saya ajarkan mulai dari perkiraan bahan yang dibutuhkan, memotong bahan, cara menjahit jelujur dan tikam jejak, menyiapkan karet dan cara memasukannya ke dalam kain. Pertama kali mengajar 'kelas' jahit dan mungkin sekali-kalinya..:) Saya bebaskan Icha dan Ami dalam memilih motif dan ukuran yang dikehendaki.. keliatannya mereka sangat menikmati prosesnya.. Icha lebih cerdas tapi Ami lebih telaten dan rapih.. masing-masing punya kelebihan dan mereka saling melengkapi..
Kursus Perdana
Setelah semua instruksi tersampaikan dan mereka mulai mengerjakan saya bergegas mandi untuk siap-siap kerja, sekali-kali Icha teriak untuk menanyakan hal-hal kecil. Dari kamar mandi saya sempat dengar Ibu melihat mereka 'kursus' dan kasih masukan. Waktu saya sedang berpakaian Ibu sempat ngeledek saya dan berkomentar, "Hebat yang baru bisa kemarin eh sekarang udah punya murid.." Ngga sampai satu jam Icha menghampiri dan dengan riang ia menunjukkan hasil kerjanya.. tidak lama kemudian yang punya Ami pun jadi, dan hasil kerja keduanya seperti ini:
karya "murid" saya..
Saya benar-benar senang melihat hasilnya, lebih senang daripada waktu saya buat sendiri. Meskipun hanya hal kecil tapi buat mereka ternyata sangat berarti. Bahkan saat saya pamit kerja mereka sedang memulai buat ikat rambut yang kedua, dan mereka masih terlihat begitu bersemangat. Sore harinya saat saya pulang kerja saya dapat informasi kalau hari ini mereka berhasil mengerjakan enam buah (masing-masing tiga buah), dan dengan bangga mereka menunjukkan hasil kerja yang sudah mereka nikmati.. tampak bagus di rambut kedua-nya :) Mmm.. indahnya berbagi, berbagi setitik ilmu sederhana tapi bisa buat mereka terlihat bahagia...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar