27 Maret 2011
Bismillahirrahmannirrahim...
Tadi siang waktu chatting dengan seorang sahabat tiba-tiba dia nanya kenapa postingan tanggal 26 Maret ngga ada.. Sumpah deh jadi GR gini, ada juga yang mantau blog saya ternyata...hehehe senangnya.. walaupun satu orang itupun memang sahabat yang sudah sangat dekat cukup lama.. Saya sendiri sempat merasa ngga lengkap waktu beranjak tidur kemarin karena belum sempat posting hari ke-tigabelas untuk Misi#21, tapi benar-benar ngga kuat dan ngga bisa, pagi sibuk dengan urusan kampus *sok sibuk*, sore sampai malam sibuk dengan urusan hati *sok laku* (taelah...gaya deh.. :p) yang jelas misinya sendiri tetap saya jalankan, tapi belum sempat saya posting.
Di hari ketiga belas saya melakukan hal yang sudah cukup lama ingin saya lakukan, saya rasa sudah banyak orang ingin melakukan tapi agak sulit untuk "melangkah" kesana. Sudah lama saya merasa terbebani dengan kartu kredit dan berniat menutupnya. Biasalah anak muda hidup dan bekerja di kota besar umumnya punya yang namanya kartu kredit. Entah kenapa kartu kredit memang seperti menaikan image di beberapa kalangan, bahkan kayaknya hebat banget kalau punya kartu kredit gold atau platinum. Dari sisi marketing kartu kredit pun bisa dikatakan berhasil untuk mengangkat citra bahwa "ngutang itu gaya...", dan berdasarkan ilmu management keuangan sendiri utang itu bisa bernilai positif karena berdampak mengurangi pajak.. jadi kalau ngga rela bayar pajak besar mending ngutang sebanyak-banyaknya :p
Saya punya 2 kartu kredit berniat menutupnya sejak lama, tapi memang banyak masukan yang menyarankan jangan ditutup dengan berbagai pertimbangan.. takut tiba-tiba butuh atau misalnya ada promo di air asia yang memang membutuhkan kartu kredit sebagai alat bayar.. Teman saya bilang, 'ndah punya kartu kredit tuh kayak punya pisau, dia bisa banyak membantu elo tapi bisa juga buat membunuh elo, itu semua tergantung gimana elo menggunakannya..' Saya pribadi merasa perlu menutup kartu itu karena sadar diri bahwa saya tidak disiplin dalam mengelola keuangan, saat seharusnya saya ngga belanja karena memang dana mencukupi saya selalu punya alasan untuk menggunakan kartu kredit, "ah mumpung sale" atau "kapan lagi kumpul senang begini sama teman" hasilnya adalah saya pusing bayar tagihan saat mendekati jatuh tempo dan sangat terasa berat di masa-masa kuliah kemarin.
Setelah menelepon customer care kartu kredit dan menanyakan prosedur penutupan (ini baru pertama kali saya lakukan).. akhirnya dengan segala kenekatan saya pun pergi membayar semua tagihan. dengan rejeki yang tersisa.. Alhamdulillaah cukup tapi ngenes memang karena kerasa banget angka-angka begitu banyak berkurang.. tapi ya sudahlah yang penting utang beres, nanti nabung lagi dan mulai belajar disipilin masalah keuangan. Setelah lunas saya menelepon bagian penutupan kartu kredit, untuk kartu pertama sempat dirayu beberapa hal tapi ngga mempan.. Saya memegang kartu cukup lama sekitar 5 tahun, tapi memang bank-nya sendiri sepertinya sadar kalau rewards untuk pelanggan lama yang masuk dalam kategori 'pelanggan biasa' sangat minim sehingga saya ngga perlu berdebat panjang untuk menutup kartu kredit itu..berhasil.. lega.. namun hambatan di terjadi di kartu kedua.. percakapannya kurang lebih seperti ini
"...selamat siang dengan Yoga ada yang bisa saya bantu?" mmm dari suaranya kayaknya orangnya manis.. :)
"mas Yoga, saya Endah tadi baru bayar semua tagihan termasuk materai dan biaya ATM, saya mau nutup kartu kredit saya, tadi sudah saya fax juga"
"oh begitu ya bu.., maaf bisa tolong disebut nomor kartunya?" saya pun menyebutkan
"Saya verifikasi sebentar ya bu untuk kecocokan data.." verifikasi pun berlangsung
"terima kasih bu untuk datanya, Ibu tadi sudah fax ke nomor berapa?" saya pun menyebutkan..
" boleh saya hold sebentar? jangan ditutup dulu ya bu..." kurang lebih 1 menit menunggu..
...
"ibu Endah, terima kasih sudah menunggu"
"iya mas, sudah bisa diproses ya?"
"bu, kalau boleh tau kenapa mau ditutup ya?"
"ngga pengen punya utang mas.." *sok polos*
"sayang loh bu, ini ibu bisa kita kasih bebas iuran tahunan 2 tahun dan sedang banyak program yang bisa Ibu manfaatkan"
"ngga deh mas, lagi ngga mau punya beban utang"
"loh kan utangnya sudah lunas.., ini kalau ibu ngga pakai juga ngga apa-apa ko, tapi saran saya jangan ditutup bisa jadi suatu saat ibu membutuhkan"
"iya sih, tapi saya lagi ngga mau punya kartu kredit aja"
"disini saya liat ibu masih punya banyak point loh yang belum ditukar.."
"saya ngga pernah ngurus yang gituan mas"
"iya bu.. sayang lo ibu punya point yang cukup banyak, ditukar saja dulu jangan ditutup dulu toh bebas biaya iuran tahunan ini.." saya diam sejenak..
"emang bisa ditukar apa?" tanya saya mulai tergoda
"Breadtalk, Centro (bla-bla...)" dia menyebutkan banyak merchant tapi saya cuma ingat dua yang pertama
"Syaratnya apa kalau mau nuker? harus belanja berapa minimal?"
"engga ada syarat ko bu, tapi memang hanya bisa untuk setiap kelipatan 50 ribu.., ibu langsung saja ke kasir-nya dan katakan mau menukar point disana sudah tersedia mesin khusus penukaran"
"semudah itu?" setengah ngga percaya
"iya bu, semudah itu.." suaranya keliatan senang karena tugas retention-nya berhasil..
"kalau abis saya tuker terus saya tutup ngga apa-apa?"
"ngga apa-apa bu, tanpa syarat ko kalau untuk penukaran" jawab mas yoga yang entah kenapa saya bayangin cakepnya kayak pasha ungu... :p
"ya udah deh mas saya tuker dulu, nanti saya pikir-pikir lagi masalah penutupannya"
"baik bu Endah, penutupan batal ya.. jadi permintaan ibu melalui fax confirm kami batalkan, penutupan tidak kami lakukan sampai ada permintaan lagi.."
"iya mas, nanti saya konfirmasi ulang kalau mau nutup" dan ternyata saya gagal menutup kartu kedua dihari ini...
"baik bu, ada lagi yang bisa saya bantu"
"ngga mas, makasih"
"Baiklah, semoga hari Ibu menyenangkan, selamat weekend ya bu Endah" saya tutup dan sadar susahnya menahan napsu ya.. :p
Dua jam kemudian pas jam pulang kerja, saya pun langsung berangkat ke Breadtalk dan Centro untuk menukar semua point, hehehe lumayan juga ternyata.. dan memang mudah proses penukarannya.. berdoa sepanjang di mall agar dijauhkan dari lapar mata dan para setan belanja, hantu sale dan vampire discount.. berhasil pulang membawa kantung hanya dari point penukaran dan menyisakan 24 ribu karena memang belum bisa ditukar.. Saya tutup bulan depan deh, dan berjanji keras ngga memakai-nya kalau ngga punya uang.. kalau terpaksa pakai ya itung-itung buat ngurangin pajak.. ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar