18 Maret 2011
Bismillahirrahmannirrahim...
Saya adalah salah satu orang yang paling males berurusan sama yang namanya birokrasi, apalagi birokrasi yang berkaitan dengan kantor-kantor pemerintahan. Tanpa bermaksud menjelekan satu instansi tapi pengalaman saya di kantor pemerintahan ngga pernah nyaman, bisa jadi karena sebelumnya saya sudah bernegatif thinking atau memang kondisi real-nya kayak gitu. Karena setiap ngurus KTP, SIM, Passport dan sejenisnya saya belum menemukan pengalaman yang menyenangkan. Kesan yang saya tangkap adalah segala sesuatu dibuat ngga praktis dan berbelit-belit, terkadang mereka yang "berantakan" tapi kita yang jadi korban, ngga ada "customer care" sama sekali karena mereka memang tidak terdidik butuh customer. Tapi kita memang tidak bisa menghindari urusan-urusan kayak gitu, jadi meskipun males saya ngga bisa anti..
Memasuki hari kelima dalam Misi#21 saya memutuskan untuk mengurus laporan pajak sendiri ke kantor pajak. Ini adalah tahun ke empat saya harus memberikan laporan pajak dan penghasilan berkaitan dengan NPWP yang sudah saya dapat. Dua tahun yang lalu saya sempat datang ke kantor pajak, tapi karena kondisi sangat crowded dan ngga bersahabat 10 menit disana saya memutuskan pulang, dan urusan laporan saya kirim lewat pos seperti tahun sebelum dan saya lakukan terus hingga tahun kemarin. Lapor wajib pajak untuk 2010 diberi waktu hingga 31 Maret 2011 ini, jadi masih ada waktu yang cukup kalau ternyata kondisi tidak sesuai harapan. Tanggal 17 Maret 2011 kemarin saya bertekad sepenuh hati untuk mengurus hingga selesai di kantor pajak, mengingat di kantor baru saya ngga punya tempat bertanya masalah lapor pajak ini. Dengan berbekal sedikit informasi dari seorang teman, saya pun pergi naik motor ke kantor pajak Bekasi Utara yang terletak di Jl. Sersan Aswan No. 407. Agak muter-muter untuk sampai kantor Pajak tersebut karena saya lupa lokasinya dan ngga terlalu hapal jalan di wilayah bekasi kota. Setelah bertanya 3 kali akhirnya saya sampai di tempat tujuan.
Saat masuk pertama kali, kesan yang saya tangkap adalah kondisi jauuuuhh berbeda denngan kondisi 2 tahun yang lalu, cukup ramai tapi belum ngalahin ramainya pasar. tidak ada tenda dan bangku-bangku diluar gedung. Tahun 2009 saat saya datang dulu kondisinya mirip acara bazaar yang dihadiri artis sebagai bintang tamu. Parkir motor dan mobil tampak masih wajar, saya masuk dan bertanya pada seorang bapak yang usianya kurang lebih 45 tahun dengan menunjukkan surat bukti pemotongan pajak dari kantor, dan saya diminta masuk ke dalam untuk mengambil formulir. Setelah masuk, yang memberikan formulir adalah anak-anak SMK yang tengah magang disana, saya mendapatkan formulir, buku petunjuk pengisian dan beberapa kertas himbauan mengenai pajak. Setelah mendapat tempat yang enak buat mengisi, saya coba baca buku pentunjuk, tapi sumpah deh.. kalau saya pake itu buku bisa-bisa sampai besok belum selesai, buat saya sama sekali ngga jelas..buku petunjuk seperti ditujukan untuk mereka yang mengerti. Akhirnya setelah 15 menit mencoba sendiri saya telp teman yang sudah berpengalaman sebelumnya dan disarankan untuk ke counter bantuan atau help desk yang terletak di sebelah kiri dari pintu masuk. Saya pun akhirnya mencari dan ketemu, antri 3 orang dan saya pun di handle oleh pemuda berkacamata yang cukup ramah.. tapi sayang bukan tipe saya...dia ngga pake name tag dan saya malu nanya nama dia, takut dikira naksir *dilema wanita single* heheheh
Ternyata.. (berdasarkan petunjuk dari pemuda berkaca mata itu) untuk yang mengisi form 1770 S yaitu pajak pribadi yang sumber penghasilannya dari 1 pemberi kerja atau lebih dan tanpa penghasilan dari luar negeri sebaiknya di mulai dari halaman paling belakang (ada 3 halaman). Di halaman itu kita menuliskan harta yang kita punya, statusnya kredit atau bukan, terus harga taksiran, kita juga harus menuliskan utang-utang yang kita miliki selengkap mungkin karena hutang itu akan mengurangi pajak. Dihalaman tengahnya kita tuliskan jenis-jenih hadiah, warisan yang kita terima di tahun 2010, dan halaman pertama baru kita nyalin penghasilan dan jumlah pajak yang kita ambil. Kalau pajak kita kelebihan karena utang kita banyak, lebihnya bisa kita ambil atau kita simpan untuk pajak tahun berikutnya. Ngga terlalu lama dan susah sebenarnya, seandainya buku yang diberikan jelas dan disertai gambar mungkin akan lebih mudah memahaminya. Kalau temen-temen rajin bisa baca di http://www.pajak.go.id/
Selesai mengisi formulir, saya diminta fotokopi form dan surat bukti pemotongan pajak untuk arsip pribadi, kemudian mengambil nomor antrian untuk penyerahan. Saat mengambil nomor saya mendapat nomor 177 dan saat itu panggilan untuk 165, menunggu sekitar 15 menit dan akhirnya formulir beserta fotocopy surat bukti potongan diserahkan, namun sayangnya saat saya diterima di counter penyerahan orang yang menangani saya sambil terima telepon jadi tidak ada pembicaraan..hanya gerak kepala dan senyuman yang ada..kalau mau tersinggung sebenarnya saya ngga suka diperlakukan gitu..tapi ya mau protes juga buat apa, toh mungkin memang ngga ada kepentingan apa-apa untuk dia selain nerima lembaran kertas.. saya cuma berdoa semoga kelakukan pegawai-pegawai pajak ngga kayak Gayus Tambunan deh.. :p
Kurang lebih 1.5 jam saya disana, dari mulai datang, ambil formulir, baca buku petunjuk, kebingungan, ke meja kosultasi, antri untuk penyerahan sampai penyerahan yang hanya memakan waktu 3 menit. Jauh lebih bersahabat dan jauh lebih nyaman. Tanpa berpikir lebih jauh nasib pajak-pajak yang telah dibayarkan saya cuma bisa tersenyum lega karena salah satu kewajiban saya sebagai warga negara telah terpenuhi.. :) eh iya saya lupa buat potrat-potret disana, soalnya memang ngga ada yang menarik buat dipotret, gedung perkantoran tua yang sangat biasa dan standard.. begitu juga mahluk-mahluk didalamnya.. mungkin kalau saya tinggal di wilayah jakarta selatan atau pondok indah ada probabilitas ketemu artis dikantor pajak tapi di bekasi utara artisnya ya saya sendiri... :p
Eh iya sekedar sharing, setelah menjalani Misi#21 ini saya jadi rajin mengamati lingkungan sekitar dan saya berani melakukan hal-hal yang dulu saya ragu untuk melakukannya.. contohnya pas malam hari saya tiba-tiba pengen makan bakso pinggir jalan di casablanca yang selalu rame dan beberapa kali berniat berenti mencoba tapi ngga jadi, dan kemarin malam saya berani tuh berenti sendiri dan makan sendiri (kebetulan emang laper banget juga). Baksonya enak, 10 ribu 1 mangkok dan bener2 bikin kenyang, cuma yang nyebelin tempat ini menambah kemacetan jalur pulang saya, tapi kemarin pas saya pulang ngga tau kenapa ngga terlalu macet..
ya segitu dulu ya, besok lanjut lagi untuk hari ke 6 Misi#21..:)
Selesai mengisi formulir, saya diminta fotokopi form dan surat bukti pemotongan pajak untuk arsip pribadi, kemudian mengambil nomor antrian untuk penyerahan. Saat mengambil nomor saya mendapat nomor 177 dan saat itu panggilan untuk 165, menunggu sekitar 15 menit dan akhirnya formulir beserta fotocopy surat bukti potongan diserahkan, namun sayangnya saat saya diterima di counter penyerahan orang yang menangani saya sambil terima telepon jadi tidak ada pembicaraan..hanya gerak kepala dan senyuman yang ada..kalau mau tersinggung sebenarnya saya ngga suka diperlakukan gitu..tapi ya mau protes juga buat apa, toh mungkin memang ngga ada kepentingan apa-apa untuk dia selain nerima lembaran kertas.. saya cuma berdoa semoga kelakukan pegawai-pegawai pajak ngga kayak Gayus Tambunan deh.. :p
Kurang lebih 1.5 jam saya disana, dari mulai datang, ambil formulir, baca buku petunjuk, kebingungan, ke meja kosultasi, antri untuk penyerahan sampai penyerahan yang hanya memakan waktu 3 menit. Jauh lebih bersahabat dan jauh lebih nyaman. Tanpa berpikir lebih jauh nasib pajak-pajak yang telah dibayarkan saya cuma bisa tersenyum lega karena salah satu kewajiban saya sebagai warga negara telah terpenuhi.. :) eh iya saya lupa buat potrat-potret disana, soalnya memang ngga ada yang menarik buat dipotret, gedung perkantoran tua yang sangat biasa dan standard.. begitu juga mahluk-mahluk didalamnya.. mungkin kalau saya tinggal di wilayah jakarta selatan atau pondok indah ada probabilitas ketemu artis dikantor pajak tapi di bekasi utara artisnya ya saya sendiri... :p
Eh iya sekedar sharing, setelah menjalani Misi#21 ini saya jadi rajin mengamati lingkungan sekitar dan saya berani melakukan hal-hal yang dulu saya ragu untuk melakukannya.. contohnya pas malam hari saya tiba-tiba pengen makan bakso pinggir jalan di casablanca yang selalu rame dan beberapa kali berniat berenti mencoba tapi ngga jadi, dan kemarin malam saya berani tuh berenti sendiri dan makan sendiri (kebetulan emang laper banget juga). Baksonya enak, 10 ribu 1 mangkok dan bener2 bikin kenyang, cuma yang nyebelin tempat ini menambah kemacetan jalur pulang saya, tapi kemarin pas saya pulang ngga tau kenapa ngga terlalu macet..
ya segitu dulu ya, besok lanjut lagi untuk hari ke 6 Misi#21..:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar