Selasa, 08 November 2011

Ini Bukan Cinta


mungkin saja memang kamu yang aku inginkan
tapi sepertinya bukan yang aku butuhkan
mengenalmu memang suatu anugerah yang indah
namun sepertinya tidak dengan mendapatkan

sempat ku sebut namamu dalam doa
semoga DIA berkenan menyatukan kita kelak
agar ada kesempatan untuk saling membahagiakan
tapi saat ini semua permintaan sudah kubatalkan

semua bukan karena kamu tidak indah
dan tidak juga karena kamu kurang
karena ternyata mengimbangi itu tidak mudah
daripada sekedar menerima apa adanya

bersama kamu aku ingin bercanda
dengan kamu aku ingin berbagi tawa
tapi aku tidak sanggup membagi duka
jelas ini bukan yang mereka sebut cinta

jelas dan nyata bahwa kamu itu ada
bersama semua mimpi dan angan
semua memang layak untuk kamu dapatkan
dan aku tahu kamu bisa meraihnya

akan tetap kubantu merajut mimpimu
mencoba menambah nilai kebahagiaanmu dari jauh
dalam batas maksimal kemampuanku
walau mungkin kamu tidak tahu

pada suatu titik aku akan berhenti
saat semua mimpi sudah kamu raih
sewaktu definisi bahagia sudah tidak kamu cari
dan perlahan aku pasti melangkah pergi

penyesalan mungkin akan ada pada saatnya
tapi semoga terbayar dengan melihatmu bahagia
aku akan menikmati semua dari kejauhan
tanpa membuat kamu merasa terganggu



08112011
in the middle of the night

Rabu, 21 September 2011

~ s e h a r u s n y a ~

semua ini seharusnya hanya untuk-Mu dan karena-Mu ya Rabb..

semua yang telah aku dapatkan, semua kebahagiaan

jangan berhenti untuk mengajari aku bersyukur.. mengerti, memahami dan menjalankan

bagaimanapun keadaan ku saat ini atau apapun yg akan terjadi nanti

karena..

tidak ada satupun nikmat-Mu yang dapat aku abaikan dan tidak akan pernah bisa aku dustakan

jika aku tampak baik dimata mereka adalah karena karunia-Mu

dan kalau keburukan ku tampak karena mereka bisa melihat yang sebenarnya..

sedih dan keluh yang hadir adalah karena aku manusia dengan segala keterbatasan pikiran dan rasa

isak tangis terkadang membuat aku menyadari begitu berharganya tertawa

keinginanku adalah bahagia dan membahagiakan, tapi sungguh Engkau yang Maha Tahu

tanpa aku mereka bisa bahagia karena-Mu dan begitupun sebaliknya

tapi sekali lagi, keterbatasanku sering membuat aku lupa untuk berprasangka baik kepada-Mu

bahwa kekurangan yang ada adalah cara-Mu untuk menjaga dan mengingatkan untuk terus belajar

tidak akan ada kata puas, karena itu Kau berikan kata cukup untuk mereka yang selalu bersujud

tidak ada yang sempurna, kecuali Engkau..

dan seharusnya setiap poros memang hanya kepada-Mu ya Rabb..



*saat dua jam menunggu dan tidak ada hasil..

Jumat, 16 September 2011

T A K U T

Beberapa hari yang lalu tiba-tiba seorang teman dekat saya bertanya, "Sadar ngga sih Ndah kalo kita ini dididik dan hidup dalam ketakutan?"
"Dalam hal apa nih?" saya nanya balik dulu sambil mikir, karena berbicara sama temen saya yang satu ini terkadang menjadi begitu dalam dan ngga bisa sembarangan.
"Hampir di segala hal, gimana kita ditakut-takutin kalau berbuat salah nanti dihukum, kalau ngga ibadah nanti masuk neraka, kalau ngga nurut nanti dosa." jawab dia semangat.
"Tapi memang begitu kan hidup? semua ada konsekuensinya?" Saya masih nanya balik.
"Iya, itu pointnya 'konsekuensi' tapi bukan berarti harus menanamkan rasa takut, ngga bagus lagi kalau kita hidup dengan rasa takut.."

Kami diam sejenak, saya masih mencoba mencerna apa yang dia maksud, sampai akhirnya kita terlibat pembicaraan yang santai  tapi dalam.. dan seperti yang sudah-sudah pembicaraan begini memang bikin saya jadi terus berpikir dan sekarang mau saya sharing..

Manusia cenderung takut menghadapi hari esok, takut untuk hal yang ngga pasti, takut menghadapi kematian, dan itu memang manusiawi.. Padahal saya pernah baca, ada sebuah penelitian mengatakan bahwa 80% ketakutan yang dimiliki manusia itu ngga penting untuk dipikirin.. Namun demikian rasa takut itu diciptakan Tuhan pasti ada maksudnya, manusia tanpa rasa takut jadinya bukan manusia lagi.. Untuk menjaga manusia dari hal-hal yang berbahaya dan agar lebih hati-hati, misalnya takut loncat dari lantai 10, takut kalau menyetir terlalu ngebut dan sebagainya..

Tapi dalam penerapannya memanfaatkan rasa takut memang menjadi 'tampak' salah.. bisa jadi maksud dan niatnya memang benar tapi cara yang salah menimbulkan efek yang kurang baik dalam beberapa hal.. Kata 'takut' sendiri condong bermakna negatif, dan mempunyai lawan kata 'berani' yang pastinya cenderung bermakna positive, tapi ngga semua penerapan kata takut bisa dilawan kata berani, ada yang harus  dilawan dgn kata 'nekat' atau beberapa kata lain yang justru bisa lebih bermakna negative lagi..

Ingat ngga sih waktu kecil kita suka ditakut-takutin atau diancam biar nurut,
"Awas jangan kesitu nanti ada hantu"
"Kalau ngga ngerjain PR nanti papa kurung ya dikamar mandi"
"Kalau ngga nurut nanti ngga mama ajak main ke mall"
"Kalau bohong nanti hidungnya panjang kayak pinokio" (padahal yang ngomong aja udah bohong, harusnya hidung dia panjang duluan.. :p )
Kita, orang tua atau orang dewasa cenderung cari jalan pintas yang mudah biar anak kecil nurut, termasuk saya sendiri dalam mendidik keponakan saya. Karena memang repot dan buang waktu kalau harus menjelaskan dengan detail kepada anak kecil. Itu mungkin PR buat saya (kita) dan saya pun masih proses belajar, mencari cara yang tepat dan efisien tapi bukan mengancam apalagi menakut-nakuti.. Kasih tahu dengan bahasa anak-anak dan mudah dicerna, kenapa mereka harus melakukan sesuatu atau kenapa mereka dilarang..

Dalam beragama pun demikian, kita diajarkan untuk takut masuk neraka, takut berdosa, bahkan beberapa kali saya dengar kata 'takut Tuhan' ditempatkan dalam beberapa kalimat. Saya ngga bilang itu salah 100% tapi terkadang itu menjadi bertentangan dengan nilai-nilai keindahan saat kita mempelajari agama lebih dalam.

Kenapa kita cenderung diajarkan menjalankan ritual ibadah karena takut masuk neraka? bukan karena beribadah itu memang kebutuhan kita? Bahwa kita butuh berkomunikasi dengan Tuhan, Sang Pencipta yang paling tahu kita ini bagaimana, cara berkomunikasi itu salah satunya dengan ritual ibadah. Contoh kalau dalam islam mewajibkan kita untuk sholat 5 waktu, sebenarnya karena Tuhan tahu banget  itu kita butuhkan, bukan sekedar dia mengharuskan, karena Tuhan tahu keterbatasan kita dan ada titik dimana kita diminta pasrah. Kita "diminta" mengingat tentang tujuan hidup dan berkomunikasi dengan-Nya hanya 25 menit dari 24 jam, kalau ada yang merasa kurang silakan lakukan ibadah sunnah, yang juga sudah disediakan tuntunannya.. karena itu ngga heran kalau ada bait puisi atau lagu yang bertanya” “jika surga dan neraka tak pernah ada, masihkah kau mau bersujud kepada-Nya?” dan jawabanya Pasti mau jika dan hanya jika bersujud itu adalah kebutuhan. Bersujud pasti akan terus dilakukan, jika manusia bisa merasakan nikmatnya bersujud..

Kenapa mesti takut sama Tuhan, Tuhan itu Maha Pengasih, Maha Penyanyang dan Maha Pengampun, Dia yang membuat kita ada, saya yakin Dia bertanggung jawab penuh untuk itu. Bukannya kita bisa mengadu, curhat, menangis sama Tuhan? How come kalau kita takut? Kita harus nurut bukan takut, tapi itupun untuk kebaikan kita bukan untuk siapa-siapa. Kenapa mesti takut mati? Karena ibadah yang belum sempurna? Memang kapan bisa sempurna? Sempurna untuk ukuran siapa? Konon kematian akan mempertemukan kita dengan Sang Pencipta.. kenapa mesti takut jika ditanya “Siapkah mati hari ini?” Mungkin itu sesuatu yang tidak pasti, kita tidak tahu kapan akan mati.. tapi yang pasti tidak mungkin adalah kalau kita tidak mati.. Tapi sekali lagi saya bilang, ini bukan salah, tapi mungkin penggunaan kata yang ngga tepat..

Waktu saya nonton film "Eat, Pray and Love" saat ada adegan Julia Robert  bingung bagaimana cara berkomunikasi dengan Tuhan, bagaimana dia mau mengadu pada Tuhan untuk masalah yang dia ngga ngerti tapi dia bingung memulainnya, disitu saya tersadar untuk bersyukur sekali menjadi orang yang beragama, bahwa saya punya cara berkomunikasi dengan Tuhan yang sudah diajarkan dari kecil, begitu juga dengan agama lain yang punya cara masing-masing dan harus dihargai.. Itulah salah satu perbedaan besar orang yang beragama dan tidak, orang yang tidak beragama pada umumnya tetap percaya Tuhan, setidaknya mereka percaya ada “kekuaatan besar” yang mencipatkan alam, tapi mereka akan bingung saat harus berkomunikasi dengan Sang Pencipta yang dia yakini ada, saat begitu banyak pertanyaan yang tidak bisa terjawab.

Disamping itu, makna ibadah itu sendiri sebenarnya luas.. Ibadah itu bukan sekedar sholat dan mengaji, bukan sekedar pergi ke gereja dan baca alkitab.. Karena itu penerapan yang kurang tepat dalam memberikan pengertian ibadah kepada anak-anak cenderung terbawa sampai tua. Banyak dari kita (saya salah satunya) yang melakukan sholat hanya sebagai penggugur kewajiban, bukan kebutuhan berkomunikasi dengan Tuhan. Banyak dari kita (termasuk saya) yang terus sibuk bertanya “apakah sholat saya diterima?” daripada bertanya “apakah hidup saya sudah berguna?”

Perlahan saya akan berusaha untuk melepaskan rasa takut yang ada, saya akan terus belajar untuk melepaskan ketakutan saya akan sesuatu yang tidak pasti, ketakutan akan kejadian hari esok.. Tulisan ini bisa jadi salah untuk sebagian orang, tapi saya berusaha untuk tidak takut salah karena saya manusia..



Note:
Tulisan iseng ini dibuat di dalam mikrolet M-19 tadi pagi (16092011).. berusaha menikmati kemacetan Jakarta tanpa mengeluh dan rasa suntuk..thanks buat mas nyoman yang sudah sharing mengenai rasa 'takut' 

Jumat, 26 Agustus 2011

New Chapter of My Life...

Bismillahirahmanirrahiim...


Saya merasa perlu menulis, entah kenapa begitu banyak yang ada di kepala tapi saya ngga tahu harus menulis dari mana atau menulis yang mana. Kekhawatiran yang mendalam untuk kembali memulai suatu hubungan ternyata masih ada dan mungkin memang akan selalu ada, beribu cara sudah saya gunakan untuk tetap selalu positive thinking namun tetaplah: i'm just human being... Sometimes merasa begitu bodoh karena berkali-kali ngga berhasil membina hubungan atau membentuk komitmen, tapi toh tetap saya diharuskan untuk bangkit dan bangkit lagi, tanpa menyalahkan siapapun apalagi takdir atau Tuhan. Saya percaya semua ada dalam rencana-Nya dan saya bersyukur Allah sudah mengajarkan saya dengan berbagai cara dan pengalaman.

Episode baru dalam hidup saya pun kembali dimulai pada tanggal 17 Agustus 2011, dengan keinginan yang menggebu dari seorang teman untuk mengenalkan saya kepada seseorang. Belajar dari pengalaman, saya menanggapi atau memberi reaksi seperlunya, tanpa berharap banyak atau lebih tepatnya memanajemen hati dan perasaan semaksimal mungkin.. Seperti yang sudah-sudah tidak mau mengecewakan dan dikecewakan. Pertemuan memang tidak direncanakan secara special, dibuat sealami mungkin dengan fasilitator yang memang tulus mengenalkan.. dan pertemuan selama ± 7 jam pun meninggalkan kesan.. setidaknya itu yang bisa saya katakan, entah apa yang dia rasakan tapi komunikasi memang berlanjut setelah itu..

Banyak pembicaraan yang terjadi setelahnya walaupun sebatas chatting melalui ponsel.. Pembicaraan ringan tapi serius sebagai pengantar tidur dan membuat tidur jadi lebih tenang.. ngga tahu ini akan seperti apa nantinya, tapi tetap berharap akhir yang baik untuk saya maupun dia, berusaha lebih berani berekspresi dan mengungkapkan rasa walaupun tetap menggunakan cara yang santun.. yang jelas berusaha membawa hubungan ini ke arah yang lebih baik dan membahagiakan semua pihak.. Sampai saat ini namanya ada dalam tiap doa dan semoga akan selalu begitu..

Jumat, 01 Juli 2011

Ngga Punya Hobby...

Bismillahirahmanirrahiim...


1 Juli 2011


Beneran deh saya ini emang orangnya mood-mood-tan banget dan selalu panas di awal.. kalau diliat dari blog ini cuma bulan April aja rajin nulis itupun karena sedang menjalani Misi#21 selanjutnya nyaris ngga pernah, bahkan buka blog sendiri aja ngga rutin. Tapi memang kalau dipikir-pikir hobi menulis dan membaca saya jauh luntur dibandingkan jaman sekolah dan kuliah dulu. Waktu dulu novel Harry Potter yang tebelnya amit-amit bisa saya baca 2 hari sampe ngga inget tidur, ngga inget mandi tapi kalo makan tetep ngga lewat karena bisa sambil baca kan.. :p, baca novel Sidney Sheldon, novel Danielle Steel ngga pernah absen.. apalagi kalau mereka ngeluarin yang terbaru. Langganan majalah mingguan.. ngga bisa liat majalah nganggur meskipun majalah AyahBunda sekalipun kalo pas ada waktu dan peluang bisa abis dibaca, tabungan bisa terkuras buat buku.. Sempet pasang target dalam seminggu minimal 1 novel/cerita dan 1 buku motivasi atau pengembangan diri, terus target turun dari yang 1 minggu jadi 2 minggu, terus turun lagi jadi 1 bulan dan itupun udah setahun ini ngga tercapai ada aja alesannya, kalaupun ada waktu buat pegang buku/koran/majalah bawaannya males banget.. Parahnya beberapa buku dirumah masih dibungkus plastik, padahal pas beli napsu-nya selangit..

Jadi makin ngga jelas hobi saya tuh apa, dulu sih ngakunya baca, nulis dan masak tapi sekarang ketiga hal itu nyaris ngga pernah.. Sering pengen banget masak tapi kurang motivasi karena ngga ada yang dimasakin..:p Sekarang kalo ada waktu lebih suka kelayapan ngga jelas, nonton konser musik, malah sempat nonton badminton, ke bioskop, nongkrong di cafe atau restoran.. sok bergaya eksekutif muda banget deh.. Padahal sebenernya buka anak gaul juga.. Lebih sering baca berita dari BB, Chat, FB dan Twitter.. mungkin itu yang bikin buku ngga kesentuh.. Tapi sih sebenernya menikmati dan tetap bersyukur, kadang juga menganggap variasi hidup yang layak dan harus dinikmati.. Ditengah perasaan iri kalau melihat teman meluk anaknya dan bersandar di bahu suaminya, saya memang berusaha menikmati kebebasan yang masih saya miliki saat ini (ya.. saya manusia biasa kan punya cinta, rasa, benci, iri, marah dan lain-lain..) ~loh kok malah jadi curhat~

Sebenernya penting ngga sih punya hobby tuh? kalau manusia tanpa hobby itu sebenernya aneh apa ngga..? Jangan-jangan saya masuk dalam golongan manusia aneh.. Saya menyukai aktivitas baru, kalau menjalani aktivitas baru gairah saya muncul lagi, kadang jadi lebay, terus saya jalani sampai akhirnya bosan sendiri dan berenti, itu terjadi pada saya, apa mungkin itu ciri orang yang ngga konsisten.. tapi kalau masalah kerja, kewajiban dan komitmen sih InsyaAllah saya berusaha untuk selalu konsisten hanya saja kalau mengisi waktu luang yang ngga konsisten, belum lagi kalau malesnya kambuh ada juga PMS yang bisa jadi alesan 1 bulan sekali.. kalau udah males seharian malah bisa ngga ngapa-ngapain selain tidur ama makan.. dan kadang nyokap amaze ama gw yang bisa diem aja di rumah ngga ngapa-ngapain sampai mandi aja susah.. tapi bisa juga seharian keluar rumah ngga berhenti beraktivitas. 2 tahun kemarin semua waktu luang kepakai buat kuliah, belajar, bikin tugas sekarang udah selesai jadi sering bingung. Sabtu pagi lumayan ada kegiatan rutin 3 jam, setelah itu bingung ampe minggu.. seringnya kelayapan ngga jelas. Padahal begitu udah masuk senin hati dan pikiran langsung teriak  “Oh no! udah Senin lagi!” dan kembali beraktivitas rutin Senin hingga Jumat terjadi..

Sepertinya sekarang memang saya ngga punya hobby, makanya paling bingung kalau harus ngisi form yang ada isian hobby-nya apa..


Selasa, 21 Juni 2011

RABB, sedikit ingin berbincang dengan-MU..



Bismillahirahmanirrahiim...

22 Juni 2011


RABB, sedikit ingin berbincang dengan-MU hari ini melalui tulisan, semoga bisa menenangkan jiwaku yang sedang gelisah.. 2 bulan terakhir ini kenapa banyak kabar kepergian yang membuat aku berpikir lagi mengenai makna hidup dan kematian. TUHAN, saat aku melihat orang tua yang meninggal dunia, apalagi kalau sudah sakit sekian lama, meskipun tetap sedih tapi sepertinya hal itu mudah untuk aku terima, mudah untuk di-iklhas-kan, mudah untuk dipahami.. Beda hal-nya bila aku mendengar yang meninggal itu masih muda dan kemarin terlihat baik-baik saja.. Padahal semua ini milik-MU ya RABB.. Muda dan sehat tidak menjadi alasan untuk tidak KAU panggil, jika memang KAU menghendakinya, dan KAU pun tidak perlu banyak alasan untuk mengambil semua yang memang milik-MU, karena memang kepunyaan-MU..


Tapi aku memang selalu diajarkan bahwa sesuatu itu terjadi pasti ada hukum sebab-akibat, semua harus ada alasan yang jelas.. karena itu ya ALLAH maafkan aku jika aku sempat 'meragukan' dan mempertanyakan keputusan-MU, semua itu memang karena keterbasanku. Keterbatasanku untuk mengerti alasan-MU, rencana-MU yang katanya akan jauh lebih indah dari apa yang manusia bisa pikirkan.. Pada dasarnya sejauh yang aku ingat KAU memang tidak pernah menjanjikan bahwa hidup ini akan selalu indah, bahwa KAU akan penuhi semua keinginan.. tapi kenapa terkadang aku sering mendikte-MU bahkan dalam do'a yang katanya bisa menjadikan KAU dan aku lebih dekat..


Dalam kondisiku yang memang lemah dan dengan iman sangat terbatas aku terkadang marah dengan keputusan-MU yang tidak sesuai dengan mau-ku, padahal mungkin sebenarnya KAU yang paling berhak marah karena aku telah berani mendikte-MU, bahwa aku sering lupa bahwa aku dan semua ini adalah milik-MU.. Seharusnya mungkin aku selalu bisa menerima kesedihan seperti halnya aku bisa menerima kebahagiaan, menerima kematian seperti halnya aku menerima kelahiran, menerima kesulitan seperti halnya menerima kemudahan.. tapi kalau aku benar bisa begitu apa mereka masih menyebut aku "manusia"?

   
RABB, aku begitu yakin dan percaya bahwa semua yang terjadi dalam rencana-MU, bahwa KAU tidak mungkin menyia-nyiakan semua yang KAU ciptakan, bahwa semua kejadian dan pilihan yang KAU suguhkan pada kami adalah sarana buat kami untuk selalu belajar dan berkembang.. bahwa KAU begitu menginginkan kami memaknai dan memanfaatkan hidup ini dengan baik.. karena itu ya ALLAH.. Perencana yang Maha Sempurna.. bimbing aku untuk selalu mengambil langkah yang KAU suka.. jadi mahluk yang KAU cinta, kembali pada-MU kelak dengan suka cita..

  
Terima kasih ALLAH atas kepercayaan-MU melepaskan aku ke dunia yang fana ini, atas segala bentuk rejeki yang tidak pernah lupa KAU berikan di setiap detiknya, atas kesabaran-MU mendidik aku dengan berbagai peristiwa, atas ampunan-MU yang tidak pernah ada habisnya..

TUHAN, besok kita berbincang lagi ya..

 




Senin, 20 Juni 2011

HTS.. #Hubungan Tanpa Status#

Bismillahirahmanirrahiim..


20 Juni 2011



Udah lama nih ngga nulis.. :) baru dapet inspirasi lagi.. kemarin sempat twitteran sama seorang temen mengenai HTS singkatan dari 'Hubungan Tanpa Status', kayaknya asik juga buat dibahas.. Dulu juga sempat muncul istilah TTM atau 'Teman Tapi Mesra' atau apalah nama-nama lainnya yang sempat nge-trend.. Hubungan pria - wanita dewasa yang dekat memang sering menjadi rancu dan menimbulkan tanda tanya di lingkungannya, saya yang dulunya punya cukup banyak teman dekat pria sekarang menyadari kalau semakin lama memang keadaan tidak akan bisa seperti dulu lagi, keadaan dimana saya bisa berteman dengan bebas tanpa ada yang curiga, tanpa ada yang cemburu atau tanpa saling berharap. Manusiawi.. atau bisa jadi memang tuntutan lingkungan mungkin juga tuntunan umur..

'Status' HTS itu muncul bisa jadi disadari oleh yang punya hubungan atau bisa juga karena dimunculkan oleh lingkungannya.. Pria single dekat dengan wanita single di usia yang sudah siap berpasangan pasti akan mendapatkan dorongan dari lingkungan untuk segera meresmikan hubungannya, apapun bentuk hubungan itu.. entah pacaran atau biasa dikenal dengan istilah 'jadian', tunangan sampai akhirnya ke pernikahan.. Kayaknya gregetan banget deh kalau melihat pasangan pria-wanita single yang begitu akrab tapi menyebut diri mereka itu sahabat atau teman dekat..atau bisa jadi pelaku hubungan itu sendiri jadi merasa "ngga aman" sama hubungan yang sudah terjalin sedemikian dekat.. 

Saya pun seperti orang kebanyakan, tekadang merasa ngga nyaman dengan HTS tapi pada akhirnya saya pun menjalaninya dengan satu keyakinan bahwa hubungan pria single dekat dengan wanita single yang dapat dipertanggungjawabkan itu cuma satu, yaitu pernikahan.. kalau belum siap menikah pacaran atau HTS ngga ada bedanya kalau dilihat dari sisi tanggung jawab.. Beberapa hal yang bikin orang ngga mau HTS-an dan lebih memilih pacaran kalau berdasarkan yang saya rasakan:

  1. Hubungannya ngga jelas.. padahal apa yang jelas dari hubungan pacaran? jelas bisa mesra-mesraan? jelas bisa berantem? atau jelas bisa nuntut?
  2. Ngga bisa protes kalau dia jalan sama orang lain.. tapi emang jaminan ya kalau pacaran dia ngga akan jalan sama orang lain? dan kalaupun kita protes emang dapet apa?
  3. Ngga bisa marah kalau dia ngga nelp, ngga care, terlalu sibuk.. kalau dia memang menginginkan kita dia akan melakukan semua itu tanpa kita minta..
  4. Bisa ditinggalin gitu aja.. kalau pacaran emang ngga bisa ya? jelas bisa.. yang udah nikah aja banyak ko yang ditinggalin gitu aja.. padahal jelas-jelas pernikahan itu ada hukumnya dan ada hubungannya sama komitmen kita ke Tuhan..
Mungkin masih banyak lagi.. tapi yang harus diingat adalah enak atau engga enaknya itu pada dasarnya bisa dirasakan oleh kedua belah pihak.. Contoh takut ditinggalin? bisa jadi malah besok kita yang ninggalin kan.. kita ngga tau kan apa yang akan terjadi besok, kita berjodoh dengan siapa ketemu dengan cara apa, kita baru akan tahu sampai hal itu benar-benar terjadi.. Kembali ke hukum dasar, jodoh, rejeki dan maut di tangan Tuhan.. kalau jodoh ngga akan kemana.. Pacaran sebenarnya memang bisa menjadi latihan kita untuk berkomitmen sebenarnya, tapi ngga sedikitkan orang yang melakukan perselingkuhan saat pacaran bahkan saat sudah menikah.. Untuk saya pribadi, enaknya HTS tuh adalah sang pria tidak dengan mudah bisa nyentuh saya.. karena dia sadar sepenuhnya kalau saya belum jadi milik dia.. tapi kalau pacaran..baru jadian 2 hari aja udah berani megang tangan dan kadang khawatir berlanjut ke sentuhan yang lain saat pacaran memasuki 2 bulan terus 2 tahun.. Pacaran ngga bersentuhan? jujur kalau saya sih ngga pernah bisa.. saya ngga menyalahkan pihak pria karena terkadang keinginan itu muncul dari saya sendiri, makanya pacaran saya ngga ada yang bertahan lama, kecuali waktu saya kecil dulu.. saat kebutuhan manusia dewasa belum timbul dalam diri saya.. Karena itu setelah saya pikir lagi untuk saat ini (meskipun bukan pilihan yang enak), mungkin saya memang memilih HTS daripada pacaran..

Tuhan memang sudah merancang mahluk hidup untuk berpasangan, dan salah satu sifat dasar mahluk hidup adalah mempertahankan jenisnya dengan menghasilkan keturunan karena itulah kenapa hidup single di usia yang sudah cukup untuk menikah menjadi beban tersendiri. Beban itu datang dari diri sendiri ataupun dari lingkungan.. Keinginan saya untuk berpasangan masih ada dan semoga akan selalu ada, tapi saat ini saya mengusahakan hubungan yang memang benar mendapatkan ridho-Nya, yang memberikan saya ketenangan lahir batin, menjadikan setiap kebahagiaan, kesedihan, masalah dan perselisihan adalah ibadah.. Mungkin saat ini Tuhan belum menganggap saya siap memasuki gerbang pernikahan dan saya tetap akan sabar menunggu sampai saat itu tiba.. :) semoga..





Senin, 30 Mei 2011

Berpasangan Lebih Baik daripada Sendiri? Really..??!!

Udah lama ngga nge-blog.. entah kenapa beberapa hari ini tengah sibuk bersosialisasi dengan cara yang berbeda.. sedang sibuk membenahi hati dan perasaan yang sedang galau.. kalau ditanya masalahnya apa juga ngga bisa jelasin secara detail, tapi memang terasa ngga tenang, seperti ada pertanyaan yang tidak terjawab tapi bertanya pun sebenernya ngga berani..(bingung kan.. sama, saya juga). Mungkin akibat dari "kunjungan" saya ke Pengadilan Agama beberapa minggu terakhir yang bikin saya makin mengerutkan kening dan bertanya 'apa itu cinta?' 'apa itu komitmen?' 'apa itu rumah tangga?'.. mau sedikit sharing yang mudah-mudahan bisa jadi ventilasi bagi saya sendiri..

Karena satu kejadian saya harus datang ke Pengadilan Agama (PA), pastinya bukan untuk perceraian saya karena menikah pun saya belum kan.. dan semoga kelak jika saya akhirnya menikah saya tidak akan menyentuh yang namanya PA. Saya di panggil sebagai saksi untuk kasus perceraian, karena saya dianggap paling pas untuk salah satu gugatan yang diajukan.. ya intinya saya hanya harus menjelaskan kejadian yang melibatkan saya secara langsung.. Sebenarnya itu bukan hal yang sulit dan mungkin ngga jadi masalah.. tapi mungkin banyak yang ngga menyadari kalau itu sangat mempengaruhi jiwa saya. Saya sebagai wanita bekerja dengan usia yang dinilai sudah pantas untuk menikah (bahkan sudah pantas punya anak) menjadi bertanya pada diri sendiri dan mereka.. sebenarnya saya siapkah menikah kelak? Perlu menikah atau harus menikah?

Kasus perceraian di PA tempat saya datang kurang lebih 30 kasus setiap harinya (catat: itu baru satu PA!) dan konon katanya PA itu bukan termasuk PA yang ramai kasus.. 80% dari kasus perceraian dimiliki oleh pasangan dengan usia antara 25 - 35 tahun dengan usia pernikahan dibawah 10 tahun.. Kalau ditanya penyebab perceraiannya jawaban pertama bisa klasik "tidak ada kecocokan lagi" (terus kenapa sampai nikah?) walaupun di balik jawaban itu alesannya bisa seribu variasi dimulai dari masalah ekonomi, status, KDRT sampai masalah perselingkuhan. Pasangan muda berseliweran memasuki 4 ruang sidang yang tersedia, dengan muka para hakim yang tampak "eneg" dijejali kasus yang "serupa tapi tak sama" setiap hari.. Salah satu hakim anggota di ruang sidang yang saya masuki bahkan tertidur sewaktu kasus sedang dibicarakan..

Siapa sih yang salah kalau sampai ada 30 perceraian di satu PA setiap harinya? Pasangannya? Keluarganya?Mungkin ngga semua jadi benar-benar cerai, tapi katanya sebagian besar (80%) tetap bercerai meskipun tahapan mediasi harus tetap dilewati setiap pasangan apapun kondisinya.. Apa yang salah dengan menikah, apa yang membahayakan dari sebuah rumah tangga sampai-sampai banyak orang ngga betah berada didalamnya.. Mungkin salah ya kalau bayangan rumah tangga itu indah dan memberi ketenangan.. tapi kenapa Tuhan menciptakan kita berpasangan-pasangan yang katanya untuk saling melengkapi? kalau ternyata saat berdua masalah justru terasa bertambah? dan yang paling menyakitkan adalah saya sempat melihat anak kecil yang nangis karena harus hadir sebagai saksi kasus perceraian orang tuanya.. -sigh- gimana perkembangan jiwa anak itu nantinya, melihat orang tuanya saling membenci di saat dia butuh asupan cinta :(

Saya masih menyimpan keinginan untuk menikah walau saya jadi bertanya sepertinya itu karena dogma dan nilai sosial atau karena kebutuhan saya sebagai manusia..? atau karena niat ibadah aja? terlalu sok religius tampaknya.. Saya mencoba bergaul dengan seimbang, seorang teman kemarin bilang..'mencintai itu memang bukan untuk mendapatkan kebahagiaan, tapi untuk memberikan kebahagiaan, kalau dengan mencintai kamu mengharapkan dapat kebahagiaan itu berarti kamu belum mencintai tapi lebih tepatnya memanfaatkan' ~weits sadeesssh~

Ngga tau deh..ini tulisan ngaco, namanya juga orang galau...

Selasa, 26 April 2011

Karena Itu..

Tuhan, rasa ini bisa salah
Karena itu, aku bertanya pada-Mu
Aku menunggu jawaban-Mu
Saat rasa ini Kau benarkan
Saat rindu ini adalah ibadah
Saat aku dapat mencintainya dalam tenang

Tuhan, resah ini adalah pikiranku
Karena itu, aku mengadu pada-Mu
Aku menunggu petunjuk-Mu
Engkau yang Maha Mengetahui
Engkau yang Maha Menenangkan
Engkau yang Maha Menentukan
Pasrahkan aku pada jalan lurus yang Kau pilih

Tuhan, keinginanku bisa jadi nafsu
Karena itu, aku kembalikan pada-Mu
Aku menunggu ridho-Mu
Sewaktu bimbang meraja
Sewaktu ragu begitu mengganggu
Sewaktu aku tidak tahu harus berbuat apa
Bantu aku untuk tetap berada dalam jalan-Mu


Tuhan, temukan aku dalam istikharahnya
Tidak ada yang lebih indah selain dapat mencintainya dalam restu-Mu, dijalan-Mu
Pun seandainya ternyata Kau berikan dia yang lebih baik, buat pahit itu menjadi obat untukku..




*in the middle of the night.. when u still in my mind..

 (Friday, June 4, 2010)

Rabu, 20 April 2011

Di Hari Ini..

Di hari ini aku mengingatmu
Setelah beberapa lama mencoba melupakan..
Hingga akhirnya aku harus berdamai dengan diri sendiri
Tidak ada salahnya tetap ingat kamu..
Tidak akan mengubah keadaan, atas keputusan yg telah kita ambil..


Seharusnya melihat kamu bahagia adalah bagian dari kebahagiaanku..
Seperti halnya aku ikut menangis saat tahu kamu disakiti oleh dia..
Seandainya dulu aku berjuang lebih keras untuk kita..
Seandainya kamu mau lebih bersabar dan belajar..
Kita terlampau takut dengan kutukan dan kita terikat kuat dengan norma dan dogma..
Tapi memang percuma juga kita berandai-andai..
Tak perlu ada penyesalan karena semua memang proses pembelajaran..


Kamu sudah berada dijalanmu
Saat jalan itu kamu pilih maka kamu sudah tidak dapat kembali
Kamu terikat kuat dan aku tahu pasti kamu sangat taat



Aku masih mencari..
Tapi bukan mencari penggantimu
Karena kamu memang tak akan terganti
Ksatriaku pasti lebih baik dan menunjukkan pada aku cinta yang benar..
Mengajarkan aku cinta yang tumbuh atas ridho-Nya..


Di hari ini aku mengingatmu
Untuk melepaskan segala belenggu
Aku siap untuk perjalanan baru
Kali ini bahagiaku untukmu




**************



*ngelantur lagi deh gw.. :p


(Wednesday, March 3, 2010 )
picture taken from link

Jumat, 15 April 2011

kutunggu



Saat mulai kamu sebut namaku dalam doa di setiap tengah malam..

Saat kamu yakin akulah jawaban atas doa dan risau yang kamu punya..

Saat kamu bisa mengimbangi dan menerima kekurangan aku..

Saat semua ketakutan dan keraguan kamu menghilang untuk melangkah bersama aku..

Saat kamu mengetuk pintu rumah dan mencari ayahku..

Saat kamu percaya untuk membagi sisa umur yang kamu miliki denganku..

Saat kita membentuk komitmen untuk saling membahagiakan dan mengingatkan..

Saat kita menahan badai bersama agar perahu tetap berjalan sesuai tujuan..

Saat kita berjuang dan saling menopang untuk mendapatkan kekuatan..

Saat kita saling mendoakan karena mulai takut kehilangan..

Saat akhirnya kita pun harus saling merelakan karena memang tidak ada yang abadi..

Saat kita tetap saling mengingat meskipun di alam yang berbeda..

Saat rindu kita kembali terjawab melalui takdir-Nya..





**dan semoga kamu mengerti.. :)
(Saturday, December 19, 2009 )


*images taken from this link

Selasa, 12 April 2011

Saat itu Akan Tiba

saat aku sudah berusaha sekuat tenaga namun tetap tidak memenuhi harapanmu..
sadarilah..aku bukan kamu, bukan dia dan bukan mereka..

aku tidak sempurna dan tidak akan pernah juga menjadi sempurna..

aku tetap bercita-cita untuk membahagiakan kamu..
dengan caraku, dengan jalanku..

aku bukan matahari, namun aku bisa menjadi lilin saat malam kamu tidak bercahaya..

saat keangkuhan memenjarakan kamu..
aku akan diam menunggu kamu diluar, hingga kamu bebas darinya..

aku akan bertahan sejauh yang kamu mau..
dan aku akan berhenti tepat di titik kamu minta..

dari kejauhan aku akan tetap melihat kamu tanpa membuatmu merasa terganggu..

ketika aku yakin kamu benar bahagia..
saat itulah aku akan pergi berkelana ke tempat yang aku mau..




(Saturday, December 5, 2009)
note: picture taken from link

Kamis, 07 April 2011

Jangan Takut



Jangan takut dengan cintaku..
 karena cinta-Nya jauh lebih nyata dan indah

Jangan takut dengan cintaku..
 karena ini tidak akan menyakitimu

Jangan takut dengan cintaku..
 karena ini tidak akan pernah memaksamu

Aku pun tidak menginginkannya, apalagi jika membuatmu terganggu..

Aku manusia biasa yang sudah begitu terlatih untuk membahagiakan..
  tapi bukan untuk kamu, karena kamu tak menginginkannya

Cinta ini tak akan menghalangi kebahagian yang hendak kamu raih..

Bagaimanapun ini anugerah bahwa aku pernah begitu mencintai kamu

Cinta ini akan kusimpan rapih hingga aku lihat dan yakin engkau bahagia..

Jangan takut untuk melihat cintaku.. 
 meskipun kamu tak menginginkannya..



(Sunday, November 15, 2009 ~ngelantur tengah malam~)
#not to anyone#


note : gambari diambil dari hasil googling

~ in the middle of the night ~

Allah ya Rab..
Engkau akan selalu jadi yang utama..
Engkau adalah tumpuanku..
Engkau adalah poros dari segala bentuk rotasi yang pernah dan akan aku lalui..

Allah ya Rab..
maafkan untuk segala rasa khilaf dan rasa kurang yang selalu ada..
bimbing aku untuk terus berada di jalan-Mu..
aku masih berusaha untuk selalu bersyukur dan memperbaiki diri..

Allah ya Rab..
hanya Engkau yang Maha Sempurna
dan tidak akan ada kesempurnaan lain yang kucari..
hidupku yang terasa sempurna adalah atas karunia-Mu..
keindahan dan kesempurnaan adalah milik-Mu..
jadikan aku orang yang tidak hanya percaya pada-Mu namun juga senantiasa merasakan kehadiran-Mu

Allah ya Rab..
biarkan hati dan pikiran ini terbuka namun tetap bersih dengan setuhan cahaya-Mu..
aku yakin Engkau telah memiliki skenario yang paling indah untukku..
biarkan aku menikmati setiap episode yang memang harus aku lalui..
Merasakan setiap manis dan menikmati setiap pahit tanpa pernah menjauh dari-Mu.

Allah ya Rab..
disisa usia yang masih dapat aku gunakan..
jadikan setiap napas berarti..
setiap kata bermakna..
dan setiap langkah terarah..
mata untuk melihat keindahan..
telinga untuk mendengar kebenaran..

Allah ya Rab..
bahagiakan orang tuaku dan keluargaku..
bimbing kami dan jadikan kami orang-orang yang mampu untuk selalu saling mengingatkan agar tetap menempuh jalan-Mu..

Allah ya Rab..
jaga dia untukku seperti Engkau jaga aku untuknya, karena saat ini Kau belum perkenankan kami untuk saling menjaga..
maafkan karena kami belum mampu menyempurnakan separuh agama-Mu.. dan persatukan kami di waktu yg paling Kau anggap tepat, di jalan yang paling Kau ridhoi..


(Sunday, August 16, 2009)

Karenanya Aku Tahu..

Terima kasih Allah untuk rasa sedih yang aku rasakan, karenanya aku tahu nikmatnya gembira..

Terima kasih Allah untuk airmata yang ada, karenanya aku tahu indahnya tertawa..

Terima kasih Allah untuk rasa kehilangan, karenanya aku tahu berkah mendapatkan..

Terima kasih Allah untuk semua kegagalan, karenanya aku tahu arti sebuah kesuksesan..

Terima kasih Allah untuk rasa kecewa, karenanya aku tahu betapa penting menghargai..

Terima kasih Allah kau tunjukan pengkhianat, karenanya aku tahu nilai persahabatan..

Terima kasih Allah untuk kesendirian, karenanya aku tahu harga kebersamaan..

Terima kasih Allah untuk rasa benci, karenanya aku tahu rasa cinta..


Semua Kau rencanakan..

Semua Kau berikan..

Membuat hidupku seimbang dan penuh warna..

Tolong jauhkan aku dari kesesatan..



(Wednesday, July 15, 2009)

Senin, 04 April 2011

Semoga Akan Ada Moment Indah yang Akan Tercipta Lagi.. -21DayMisi#21-


5 April 2011

Bismillahirahmanirrahim..


2 April 2011 adalah hari terakhir dalam Misi#21 saya.. Pagi-pagi jam 4 kurang 15 menit alarm saya berbunyi, saya bergegas bangun dan ke kamar mandi, kemudian saya BBM teman saya yang masih dalam perjalanan, Semarang - Bandung dan ternyata keretanya baru jalan dari cikampek. Akhirnya saya dan adik sepupu saya memutuskan untuk berangkat setelah sholat subuh. Kereta sampai jam 6 pagi, 1.5jam telat dari jadwal pada karcis.. Akhirnya jalan-jalan yang semula di rencanakan berangat jam 7 jadi kami mundurkan ke jam 8. Tujuan utama ada Tangkuban Perahu, dan tidak ada satupun dari kami yang pernah kesana. Perjalanan Cicalengka - Tangkuban Perahu yang ternyata sudah masuk wilayah Subang memakan waktu  sekitar 2.5 jam. Saya mejadikan adik sepupu saya Dhani sebagai Guide selama berwisata, sehingga kami menjadi berenam..

Lokasi di kawah Ratu

Sesampai di Tangkuban Perahu, untuk masuk di pintu gerbang setiap orang dikenakan 13ribu, saya langsung membawa VerZa ke kawah Ratu yang lokasinya paling atas. Kawahnya sudah tidak aktif  dan bau belerang cukup menyengat, tapi pemandangannya indah, udara kerasa sejuk walaupun panas matahari tetap ada.. Kami memandang kawah dari kejauhan karena memang tidak bisa menyentuh kawahnya.

Pemandangan di bagian atas

Kami sempat ke beberapa titik di kawah ratu untuk melihat pemandangan dari berbagai sisi, dan salah satu teman saya yang hobi fotografi pun sangat puas untuk mengambil gambar pemandangan karya-Nya. Setelah itu kami menuju kawah yang masih aktif, namanya kawah Domas. Kami harus berjalan sekitar 1 KM untuk menuju kawah Domas dan jalanannya menurun, sehigga menjadi tantangan tersendiri saat pulangnya.. tapi kelelahan itu cukup terbayar karena di sana kami bisa merendamkan kaki di air panas yang alami. Bahkan kita bisa merebus telur di air mendidih.. Pemandagannya sendiri terlihat seperti batu-batu berantakan yang alami, setelah puas menikmati kawah Domas kami duduk di satu warung kecil untuk beristirahat  minum dan ngemil sebelum jalan menanjak ke parkiran mobil..

Kawah Domas yang masih aktif

Waktu sudah menunjukkan pukul dua siang dan kami belum sempat makan siang. Kami sepakat untuk mencoba makan di Rumah Sosis, saya sendiri sudah pernah kesana tapi 5 lainnya belum, sampai di rumah sosis kami melepas lelah, makan, sholat dan bercerita disana sekitar 1.5 jam. Menu rumah sosis sendiri beragam dan satu menu yang kami pilih dan kami coba bersama adalah mega sosis, sosis unik dengan panjang 40Cm, entah apa yang ada dalam pikiran pembuatnya.. tapi sosisnya sendiri enak, tekstur dagingnya lembut..




Setelah puas bercengkrama di Rumah Sosis kami melanjutkan perjalanan ke Rumas Stroberi, saya pun pernah kesana tapi 5 yang lainnya belum.. Dalam perjalanan kami sambil cari penginapan, namun sayangnya kamar yang ukuran sedang sudah terisi semua, yang tersisa hanya kama-kamar besar dan mahal.. :( tapi karena semua berjiwa backpaker jadi tidak ada yang khawatir, kalau perlu tidur di mobil pun jadi..

Bergaya di depan Rumah Stroberi

Di Rumah Stroberi kami sempat ke kebun stroberi untuk berfoto dan bisa juga memetik stroberi yang akan di charge Rp 6000/ons. Disini kami tidak makan berat tapi minum juice stroberi yang segar dan original, memesan desert stroberi coklat dan pisang goreng yang dimakan bersama. Setelah puas berfoto, melihat pemandangan, ngemil sambil bercanda dan kami sholat magrib+Isya di Mushola yang cukup baik. Dari Rumah Stroberi saya mengajak sahabat saya ke satu resto yang sudah lama ingin saya kunjungi nama restorannya The Peak.

berfoto di kebun stroberi

Lokasi restoran The Peak tidak jauh dari Rumah Stroberi hanya memakan waktu sekitar 10 menit, posisinya diatas tebing dan konon banyak yang cerita view-nya sangat indah. Dari luar tampak restoran yang mahal, kami semua sudah sepakat kalau terlalu mahal kita ngemil aja.. yang penting pengalaman duduk di restoran bagus.. Pemandangannya memang sangat indah, namun suasana yang diciptakan adalah suasana yang romantis.. ya candle light dinner gitu deh.. cocok buat pasangan yang mau 'nembak' atau memberikan surprise romantis, jadi buat kami berenam yang single dan doyan cekikikan ini suasananya jadi  agak kurang pas.. Makanannya enak dan ngga semahal yang kami duga, yaa.. seharga cafe di wilayah Jakarta Selatan, jadi menurut kami harga masih terhitung wajar.. Sayang saya ngga bisa berfoto disini karena gelap, foto dari kamera teman saya belum dikirim sampai saat ini.. Resto ini saya rekomendasikan buat pasangan bermodal yang suka suasana romantis..hehehe. Kami disana makan malam, namun karena kita bercanda dan ketawa-ketawa  berenam bisa jadi merusak suasana meja sebelah yang memang pasangan percintaan.. *halah..* jadi setelah makan kami bergegas dan menuju Tebing View yang terlihat di papan-papan sepanjang jalan, tapi ternyata tebing view itu hanya penginapan kecil di ujung tebing dan restorannya pun restoran kecil yang biasa jadi kami ngga jadi turun disana.

Sempat berniat beli serabi imut di wilayah setiabudi sambil cari penginapan, tapi semua sudah kekenyangan dan lelah, akhirnya kami mampir sebentar ke Cihampelas Walk untuk beli oleh-oleh Pizza Hut dan keputusannya malam itu kita tidur di rumah Dhani lagi.. :p agak jauh tapi cukup memuaskan karena bisa tidur nyenyak, dingin dan gratis..hehehe. Sampai di Cicalengka pukul 11 malam, kami bersih-bersih dan tidur..

3 April 2011 sudah tidak masuk dalam Misi#21 tapi akan saya ceritakan sedikit sebagai penutup cerita perjalanan saya.. Jam 8 pagi kami berangkat menuju kota Bandung  tujuan utama ke Kartika Sari untuk beli oleh-oleh, lalu melanjutkan ke Factory Outlet dan Distro sebentar di wilayah Riau, kemudian kami makan siang di rumah makan sunda Sambara.. Makan Enak dan sangat kenyang habis 240ribu untuk 6 orang :) highly recommended..

makan siang di restoran Sambara

Untuk menghindari macet kami sudah dalam Tol Cipularang, melanjutkan perjalanan pulang menuju Jakarta pada pukul 13.30, tujuan pertama adalah Tangerang yaitu Bandara Soekarno Hatta untuk mengantarkan teman saya yang akan ke Semarang dengan Pesawat Siwijaya yang akan take off pukul 19.15. Alhamdulillaah lancar, agak sedikit padat tapi terbilang lancar dan cuaca juga baik, hanya parkiran bandara yang agak sulit, kami sudah duduk di terminal  keberangkatan 1B pada pukul 17.15, setelah minum kopi dan ngobrol kami pun meninggalkan Bandara pukul 18.00. Berpisah satu demi satu dalam perjalanan  dengan tujuan rumah masing-masing sampai akhirnya saya sendiri tiba dengan selamat di rumah tercinta.. :))

Alhamdulillah perjalanan lancar dan menyenangkan lelah pun ngga terasa.. Bekasi - Jakarta - Bandung - Cicalengka - Lembang - Subang - Lembang - Bandung - Cicalengka - Bandung - Tangerang - Jakarta - Bekasi bersama saya dan VerZa.. Semoga akan ada moment indah yang akan tercipta lagi..

 


New Journey.. -20DayMisi#21-

4 April 2011

Bismillahirrahmanirrahim..

Untuk hari ke 20 dan 21 dalam Misi#21 adalah pejalanan weekend yang saya lakukan bersama sahabat-sahabat saya ke wilayah Bandung dan sekitarnya. Kali ini saya memilih berkumpul dengan sahabat dari Semarang, teman yang begitu dekat semasa kuliah dulu, keduanya teman sekelas. Dulu kami memang sempat berharap dapat berkumpul dengan kelompok pertemanan yang terbentuk semasa kuliah dulu, yang jumlahnya 12 orang, namun karena jarak dan kondisi sepertinya harapan itu harus kami simpan dulu. Kebetulan dari 12 orang masih ada 3 orang wanita (termasuk saya) yang sampai saat ini masih single, dan kamipun merencanakan untuk libur bersama.. Sudah beberapa kali menjadi bahan pembicaraan kami setiap chatting namun baru kali ini benar-benar direncanakan dengan serius dan di wujudkan...

F12 di tahun 2003

Setelah beberapa kali chatting di BBM untuk menentukan waktu dan tempat, 3 dari 12 sepakat kumpul di Bandung, untuk waktunya sendiri sempat dua kali mengalami re-schedule sampai akhirnya tanggal 1 - 3 April 2011 menjadi moment yang indah buat saya (semoga sahabat saya juga). Atas inisiatif saya sendiri dan dengan mempertimbangkan ringannya biaya serta kecocokan satu sama lain, saya pun mengajak dua orang sahabat saya yang lain, 1 orang temen se-kost, ditambah lagi 1 lagi sahabat dari kantor lama saya, yang saya yakin jalan-jalan akan bertambah seru. Kami semua wanita yang bekerja dan masih sendiri, bahasa kerennya wanita karier.. single happy.. :). Saya belum pernah jalan-jalan dengan mereka keluar kota seperti ini jadi saya yakin ini bisa jadi pengalama yang menyenangkan.. Satu yang sempat saya ragukan adalah kemampuan saya membawa mobil sendiri untuk perjalanan 3 hari, karena tidak ada 1 pun dari sahabat saya yang ikut berani bawa mobil, sampai akhirnya saya menjadikan ini sebagai tantangan dalam Misi#21. Berdasarkan rencana kami akan ke beberapa tempat wisata yang semuanya belum pernah datang dan benar-benar mau kami lihat.. :)


3 dari 12

Jum'at tanggal 1 April 2011 kami sepakat kumpul di gedung Hero-Gatot Subroto jam 5 sore, kenapa saya pilih tempat itu karena saya menghindari terjebak macet di wilayah mega kuningan tempat saya bekerja, dan semua sahabat saya otomatis harus ngikut sama keputusan saya ini, soalnya mobil dan supir adalah kuasa saya penuh disini.. :p. Jam 5 sebagian sudah berkumpul dan kami menunggu seorang lagi, dan saya sangat bersyukur karena teman saya yang terakhir datang membawa "bala bantuan" karena membawa teman laki-laki 2 orang yang mau ikut ke Bandung dan bersedia membantu bawa mobil.. Alhamdulillah saya jadi bisa istirahat untuk perjalanan Jakarta - Bandung, mengingat ke-esok harinya pukul 4 pagi saya harus menjemput sahabat saya yang datang dari Semarang di stasiun Bandung.. Saya merasa perjalanan ini sangat diberkahi, dimulai dari bantuan 2 orang "supir", kondisi jalan dan kondisi cuaca terasa bersahabat. Ditambah lagi suasana dalam mobil yang sejak pertama sudah langsung 'mencair' dan bersahabat meskipun ada beberapa orang yang baru ketemu saat itu.. Kami berangkat dari titik temu pada pukul 6 lewat sedikit.. Sayangnya saya lupa tidak mengambil foto 6 orang yang ikut dalam perjalanan ini..

Perjalanan terasa menyenangkan satu sama lain ada interaksi dan saling melempar canda. Saat di dalam kota ada sedikit antrian tapi tidak mengkhawatirkan, tol Cipularang cukup padat namun masih lancar. Tujuan akhir perjalanan malam itu adalah rumah saudara saya di Cicalengka wilayah lingkar luar Bandung, namun kami masuk kota Bandung dulu  untuk menurunkan teman saya yang membantu membawa mobil. Dari kota Bandung ke Cicalengka kembali saya yang pegang kendali mobil. Pukul 9 lewat sedikit kami sampai kota Bandung. Saat perjalanan Bandung - Cicalengka kami sempat salah jalan sehubungan ada petunjuk jalan yang memang aneh dan menyesatkan.. :( Akhirnya pukul 11 malam kurang sedikit kamipun tiba di tempat tujuan, tempat kami akan tidur dan beristirahat malam itu. Saudara saya sendiri sudah menyediakan tempat untuk kami. Setelah semua bersih-bersih dan sebagian menjalankan sholat isya, kamipun ambil posisi masing-masing untuk tidur dan semua sudah tertidur sebelum jam 12 malam.. Saya punya waktu 5 jam untuk tertidur pulas sebelum melakukan perjalanan esok hari..

Dan liburan kami yang benar-benar menyenangkan akan tertulis di catatan hari berikutnya, dalam catatan terakhir di Misi#21.. :)


Jumat, 01 April 2011

Untuk Mimpi pun Kita Harus Tidur Terlebih Dahulu.. -19DayMisi#21-

01 April 2011


Bismillahirrahmanirrahiim...


Kali ini saya mengisi Misi#21 dengan salah satu kegiatan seni. Kalau sebelumnya saya sempat melakukan aktivitas mewarnai yang mungkin bisa dibilang mudah dan juga memakan waktu yang cukup singkat, sekarang saya coba naik tingkat dengan mencoba melakukan aktifitas yang sering dilakukan ibu saya dulu (saat ini beliau sudah sangat jarang melakukannya) biasanya orang menyebutnya kristik atau ada juga menyebutnya menyulam. Sebelumnya saya sama sekali tidak tertarik melakukan pekerjaan ini, tapi saya selalu senang dan kagum melihat hasilnya. Setelah cari tahu mengenai kristik dari internet,  dalam salah satu link dikatakan bahwa hobi kristik telah ada sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu. Orang Romawi dipercaya sebagai pelopor pembuat kristik, namun hobi ini semakin berkembang di tangan bangsa Mesir dan Babylonia. Menyulam dengan benang, menurut sebagian orang, dapat juga membuat penikmat hobi itu menjadi lebih tenang dan sabar dalam menghadapi berbagai situasi. Jadi cocok dong dengan saya yang saat ini sedang proses belajar lebih tenang dan sabar...


Saya pun mencari tahu toko penyedia bahan ini dan mendapat informasi dari Ibu saya, dan ternyata ngga terlalu jauh dari rumah saya. Menurut Ibu kalau mau lengkap tokonya ada di daerah Senin, tapi karena saya pemula sepertinya toko dekat rumah cukuplah. Benar saja, sewaktu masuk toko saya cukup bingung karena begitu banyak pilihan dan jenisnya. Saya pun berkonsultasi dengan penjaga toko (sayangnya jutek dan kurang ramah.. mungkin dia feeling saya ngga akan beli banyak..), saya minta petunjuk kristik yang paling mudah untuk pemula, dan dia menunjukkan pilihan yang tidak terlalu banyak.. Saya pun menjatuhkan pilihan di gambar lucu karakter Shio Monyet, yang kebetulan adalah shio saya. Saya sempat menanyakan pengerjaannya berapa lama, sang mba jutek bilang "tergantung orangnya mba, satu jam juga bisa." dan saya pun membelinya dengan harga bandrol Rp. 38.000,-

ini paket yang saya pilih


Saya tiba di rumah pas maghrib dan saya bergegas mengerjakannya, ternyata sama sekali tidak ada instruksi dalam paket yang ada petunjuk dalam bentuk simbol-simbol, sehingga saya berkonsultasi singkat dengan Ibu saya, cara membaca pola dan mengikuti warna benang berdasarkan kode atau nomor yang sudah tertera. Ada beberapa teknik membuatnya dan Ibu menyarankan yang paling sederhana yaitu silang dan beberapa titik akan menggunakan tikam jejak. Ngga terlalu sulit untuk memahami-nya dan saya pun langsung mempraktikan saat itu juga dimulai dari benang yang paling banyak digunakan. Kakak pertama saya yang baru pulang kerja dan melihat apa yang saya kerjakan langsung berkomentar "Kenapa lo neng? Ko jadi suka kerjaan nenek-nenek gitu sih?!" dia keliatan keheranan dan dengan cuek saya bilang "Bosen A main blackberry mulu".


Fuih.. ternyata sedikit rumit dan harus super teliti, karena harus melihat pola secara detail, baru mengerjakan kurang lebih setengah jam saya sudah melakukan kesalahan yang menyebabkan saya harus membongkar sebagian sulaman.. :( sempat ngerasa sedih dan putus asa dan buru-buru saya tepis. Ternyata lama-lama asik juga loh.. apalagi saat proses pembuatan akhirnya kita akan menemukan teknik yang paling enak untuk kita. Ibu saya sempat pesan waktu saya baru mulai, katanya "hati-hati, ngerjain kayak gitu suka ketagihan dan lupa waktu.. dan memang benar ngga terasa tau-tau waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 (saya mulai sekitar pukul 19.00) dan saya baru dapat sebagian kecil.. Sempat sedih juga ternyata karena saya merasa lambat banget ya, tapi Ibu saya bilang itu cukup baik untuk pemula, yang sudah ahli aja perlu waktu seharian mengerjakannya sampai selesai.. Sepertinya informasi mba jutek memang ngaco..

setelah kurang lebih 3 jam mengerjakan

Saya masih terus mengerjakan, sesekali ganti posisi atau minum supaya ngga pegel. Setelah rumah terasa sepi saya  lihat jam dan ternyata sudah jam 23.30. Sebenarnya saya masih sanggup meneruskan tapi sepertinya saya harus memaksakan diri segera berenti karena besok saya harus bekerja.. Sama sekali tidak berniat menyerah tapi saya memang harus realistis karena tidak mungkin selesai malam ini juga, dan setelah 4.5 jam mengerjakan hanya 1 warna terbanyak yang berhasil saya selesaikan dan hasilnya seperti berikut:

setelah kurang lebih 4.5 jam mengerjakan

Hasilnya sudah mulai terlihat bentuk sesuai pola dan saya sudah mulai merasa lancar mengerjakannya. Saya bertekad akan selalu menyelesaikan apa yang saya mulai, mudah-mudahan dalam minggu ini bisa saya kerjakan.. dan kelak akan saya up date kembali disini :). Semua memang butuh proses kan.. bahkan untuk mimpi pun kita harus tidur terlebih dahulu..

Saya mau bersiap-siap menjalankan hari ke 20 nih.. sepertinya akan seru dan menyenangkan.. :)